Laporan : Karya Tulis
Ilmiah
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
BENGKEL CV.COMBOS
“System Pendingin Kendraan Bermotor Roda
4(mengatasi overheating Toyota Rush 2011)”
Disusun Oleh:
Syaifuddin Yunus
NIS: 14854
PEMERINTAH KOTA GORONTALO
DINAS PENDIDIKAN KOTA GORONTALO
SMK NEGERI 3 GORONTALO
2012/2013
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah dikonsultasikan dengan guru pembimbing di
sekolah dan pembimbing di DU/DI, maka laporan ini memenuhi persyaratan untuk
mengikuti uji laporan.
Disahkan : Di Gorontalo
Pada Tanggal : November 2012
Menyetujui,
Pembimbing Sekolah, Pembimbing
Bengkel
Mengetahui,
Kepala Sekolah Ketua
Program Studi
SMK Negeri 3 Gorontalo Teknik Kendaraan Ringan
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN).
Penyusunan laporan praktek kerja industri ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) tahun pelajaran 2013/2014 dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan praktek kerja industri di CV. COMBOS
Laporan ini dapat disusun dan siselesaikan dengan baik dan lancar berkat bantuan dari berbagai pihak, baik dari pembimbing materi maupun teknis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Drs. AMIR KUNUTI M.Pd. selaku kepala SMK Negeri 3 GORONTALO
2. Billy gerald Madea selaku pembimbing dari industry
3. Kusnadi S.Pd. selaku Ketua Program Keahlian
Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN).
Penyusunan laporan praktek kerja industri ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) tahun pelajaran 2013/2014 dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan praktek kerja industri di CV. COMBOS
Laporan ini dapat disusun dan siselesaikan dengan baik dan lancar berkat bantuan dari berbagai pihak, baik dari pembimbing materi maupun teknis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Drs. AMIR KUNUTI M.Pd. selaku kepala SMK Negeri 3 GORONTALO
2. Billy gerald Madea selaku pembimbing dari industry
3. Kusnadi S.Pd. selaku Ketua Program Keahlian
iii
4. Romi Ambo, S.T selaku pembimbing dari sekolah
5. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini, sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan lancar.
Semoga penulisan Laporan Praktek Kerja Industri ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
5. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini, sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan lancar.
Semoga penulisan Laporan Praktek Kerja Industri ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
iv
Daftar Isi
Sampul
(halaman judul)
Lembar
Konsultasi………………………………………………………….…… i
Lembar
Pengesahan……………………...……………………………………… ii
Kata
Pengantar……………………………………………………………….….. iii
Daftar
Isi……………………………………...…………………………….……. v
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang……………………………………………………………
1
B.
Rumusan
Masalah…………………………………………………...…… 2
C.
Tujuan Penulisan
Laporan……………………………………………….. 3
D.
Manfaat Penulisan Laporan……………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN
A.
Landasan Teori………………………………………………………..…. 5
1.
Fungsi System………………………………………………….……..
5
2.
Nama Komponen
Dan Fungsinya…………………………………… 7
3.
Cara
Kerja..………………………………………………………..….. 9
B.
Trouble shooting………………………………………………………….
10
C.
Gambar Benda Kerja……………………………………………………..
26
D.
Langkah
Pembongkaran……………………………………………......... 29
E.
Langkah Pemasangan………………………………………………......... 29
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan…………………………………….…………………………. 39
B.
Saran……………………………………………………………………….
40
1.
Siswa………………………………………………………………........
40
2.
Sekolah
(guru)………………………………………………………….. 40
3.
Bengkel
(DU/DI)....………………………………………….………… 40
v
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seiring dengan perubahan Zaman, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi pun semakin pesat dan mengglobal. Hal ini membawa perubahan
terhadap segala aspek kehidupan manusia dan menuntut manusia mengembangkan pola
pikir dan cara kerja yang lebih cepat, efektif dan efisien. Tidak dapat di
pungkiri bahwa setiap organisasi atau badan usaha untuk dapat tetap bertahan di
dunia persaingan pasar bebas harus aktif mengikuti perkembangan dan untuk
mewujudkan peningkatan serta perkembangan suatu organisasi harus mengembangkan
bahkan melakukan perubahan dalam system, di antaranya system otomotif dan untuk
mewujudkannya harus di dukung teknologi dan informasi otomotif yang handal.
Bengkel “CV.
COMBOS” merupakan badan usaha yang
bergerak dalam bidang jasa otomotif, yang bertujuan memudahkan para pengguna
kendaraan roda empat dalam hal perbaikan, dengan adanya perkembangan dari tahun
ketahun tersebut baik itu di lihat dari segi bertambahnya pengguna kendaraan
roda empat yang ada maka banyak permasalahan yang di temui dalam penanganan
kendaraan roda empat yang jenis lebih canggih.
1
B.
Rumusan Masalah
Dalam
penulisan laporan ini penulis akan memaparkan masalah mengenai:
SYSTEM PENDINGIN MESIN
·
Bagaimana cara mengatasi
mesin overheating dan air Radiator cepat habis ?
2
C.
Tujuan Penulisan Laporan
Sebagai tugas akhir Prakerin, siswa diwajibkan membuat laporan
akhir yang meliputi seluruh kegiatan selama prakerin. Laporan ini
merupakan bentuk pertanggung jawaban siswa yang akan
dipresentasikan pada saat ujian lisan. Berikut ini adalah beberapa tujuan
pembuatan laporan prakerin
1. Memantapkan siswa dalam
pengembangan dan penerapan pelajaran dari sekolah di institusi
tempat prakerin.
2.
Siswa mampu mencari alternatif lain dalam pemecahan masalah
analisiskimia secara lebih rinci dan
mendalam.
3. Siswa dapat mengumpulkan
dan mengolah informasi yang telah diperolehsehingga
dapat ditampilkan dalam bentuk laporan dan presentasi.
4. Siswa dapat membuat
laporan kerja dan bertanggung jawab atas tugasyang telah diberikan.
5.
Menambah koleksi pustaka di perpustakaan sekolah maupun di
institusitempat prakerin sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan, baik bagi penulis maupun bagi pembaca
3
D.
Manfaat Penulisan Laporan
1.
Bagi Siswa
·
Dapat menambah pengalaman kerja didalam dunia usaha.
·
Agar siswa mempunyai wawasan yang lebih luas tentang
dunia kerja nyata, khususnya tentang
sistem pendingin pada kendaraan
bermotor roda 4.
2. Bagi
Instansi/DUDI
·
Membantu memperingan beban kerja Instansi/DUDI.
·
Adanya sinkronisasi antara Instansi/DUDI dengan pihak
sekolah.
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Fungsi System
Pada system pendingin air memiliki
konstruksi yang lebih rumit dibanding pendingin udara, akan tetapi memilik banyak
kelebihan dibanding pendingin udara, diantaranya mesin menjadi relative aman
karena disekeliling silinder dikelilingi oleh air pendingin, air juga bisa
meredam bunyi yang belebihan dalam mesin.
System ini
berfungsi untuk menjaga temperatur kerja mesin dan mencegah mesin over heating.
Komponen-komponennya :
A.
Nama Komponen :
1. Radiator
2. Slang Karet (upper hose)
3. Slang Karet (lower hose)
4. Thermostat
5. Kipas (fan)
1. Radiator
2. Slang Karet (upper hose)
3. Slang Karet (lower hose)
4. Thermostat
5. Kipas (fan)
6. Pompa Air (water pump)
7. Kantong air (Water Jacket)
7. Kantong air (Water Jacket)
5
1.
Fungsi Komponen-komponen
Sistem Pendinginan Mesin :
radiator |
Radiator
berfungsi mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi panas setelah
melalui saluran water jacket.
|
|
|
radiator cap |
Tutup
radiator berfungsi untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem
pendinginan (mengatur tekanan air)
|
|
|
reservoir |
Reservoir
berfungsi sebagai persediaan air dan untuk menyeimbangkan perbedaan volume
air pendingin akibat panas
|
|
|
hose |
Slang
Karet (upper hose dan lower hose ) berfungsi memindahkan air pendingin
dari/ke water jacket melalui radiator
|
|
|
thermostat |
Thermostat
berfungsi sebagai katup yang membuka dan menutup secara otomatis sesuai
temperatur cairan pendingin.
|
|
|
fan |
Kipas
Pendingin (fan) berfungsi menambah pendinginan pada radiator untuk membantu
mempercepat penyerapan radiasi panas ke udara luar.
|
|
|
water pump |
Pompa
Air (water pump) berfungsi mengirimkan cairan pendingin melalui sistem
pendingin dengan tekanan.
|
6
|
|
water jacket |
Kantong
Air (Water Jacket) berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air pendingin di
dalam mesin untuk menyerap panas pembakaran secara langsung.
|
8
2.
CARA
KERJA SISTEM PENDINGINAN
Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu.
Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu.
9
B.
Trooble
Sooting (Analisis Kerusakan dan Perbaikan)
Kerusakan yang terjadi pada system pendinginan dan cara
mengatasinya
Proses pendinginan pada mesin terganggu apabila terdapat gangguan pada komponen system pendinginan mesin itu sendiri. Hal ini dapat di
identifikasikan melalui pemeriksaan yang dilakukan. Apabila pada system
pendinginan sudah terdapat kelainan-kelainan, di ikuti
penurunan daya dari mesin.
Proses pendinginan pada mesin terganggu apabila terdapat gangguan pada komponen system pendinginan mesin itu sendiri. Hal ini dapat di
identifikasikan melalui pemeriksaan yang dilakukan. Apabila pada system
pendinginan sudah terdapat kelainan-kelainan, di ikuti
penurunan daya dari mesin.
1.
Terjadi Over heating
Terjadinya over heating dapat dilihat pada
temperatur air pendingin yang
selalu tinggi (jauh
diatas temperatur kerjanya). Jika hal ini terjadi berarti over
heating. Dari neraca panas hal ini sebetulnya akan menurunkan
kerugian panas
karena pendinginan. Tetapi
dengan kenaikan temperatur mesin yang
diamati pada air
pendingin ini selanjutnya akan menyebabkan beberapa
komponen mesin
mangalami perubahan bentuk yang berlebihan akibat
pemuaiannya seperti
piston pada silinder. Akibat lanjutan yang dapat dirasakan
adalah adanya kenaikan
kerugian akibat gesekan.
Secara prinsip penyebab
dari over heating adalah aliran
dari air pendingin
dan udara pada radiator
yang mengalami gangguan.
Penyebab
terganggunya sistem pendinginan:
Termostat Tidak Bekerja/Macet
Penyebab termostat
tidak bekerja:
Termostat berfungsi
mengatur sirkulasi air agar kerja mesin maksimal
pada temperatur yang
sesuai. Termostat yang macet pada saat tertutup dapat
menyebabkan mesin
menjadi overheating dan termostat yang macet pada saat
terbuka dapat
menyebabkan mesin menjadi overcooling. Penyebabnya karena
termostat sudah lama
dan tidak mampu bekerja dengan baik jadi pegas-pegasnya sudah tidak mampu untuk
membuka termostat itu.
Cara mengatasinya:
Kedua gejala tersebut
dapat merusakkan bagian dari mesin dan tenaga
yang dihasilkan menjadi
turun.
Setelah di uji termostat
tidak dapat membuka dan tidak dapat bekerja pada
waktunya, sudah
waktunya termostat tersebut harus diganti.
Pengujian termostat
dilakukan untuk mengetahui kondisinya dengan
cara: Pemeriksaan
thermostat, dengan cara sebagai berikut :
1) Mencelupkan thermostat ke dalam air dan
panaskan air secara bertahap,
kemudian periksa temperatur pembukaan katup.
Gambar 7. Memeriksa kerja thermostat
Temperatur pembukaan
katup : 80° - 90° C. Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan
spesifikasi, thermostat perlu diganti.
2) Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika
kenaikan katup tidak sesuai dengan
spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95°
C : 8 mm atau lebih.
Gambar 8. Pemeriksaan tinggi kenaikan katup
Dan setelah diperiksa
thermostat tdk terbuka lagi pada suhu air 82 derajat Celsius, berarti penyebab
terjadinya mesin overheating terjadi pada komponen system pendingin yaitu
Termostat .
Termostat diganti yang baru.
Termostat diganti yang baru.
Prosedur pelepasan
thermostat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Mengeluarkan media pendingin mesin
b. Melepas saluran air keluar (selang karet
atas)
c. Melepas tutup rumah thermostat, kemudian
mengeluarkan thermostat dari rumahnya.
d. Lalu ganti thermostat dengan yang baru.
Gambar
benda kerja
1.
Suhu diatas rata-rata (overheating)
27
28
C.Langkah
pembongkaran dan Pemasangan
I. Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin
Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan
kapasitas dan kualitas media pendingin. Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi
pemeriksaan terhadap endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau
lubang pengisi radiator. Adapun pemeriksaan kualitas dan kapasitas media
pendingin dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan kapasitas media
pendingin
Kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki
cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin harus berada diantara
garis LOW dan FULL dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin
kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis FULL.
b.
Pemeriksaan dan penggantian kualitas media pendingin
Endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi
radiator harus sedikit. Apabila media pendingin terlalu kotor atau banyak
mengandung karat (berwarna kuning) harus dilakukan penggantian dengan cara
sebagai berikut :
1)
Melepas tutup radiator. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus
dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan
dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
29
2) Mengeluarkan media pendingin
melalui lubang penguras dengan cara mengendorkan atau melepas baut penguras.
3) Menutup lubang
penguras, kemudian isilah dengan media pendingin berupa ethylene glycol base
yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Pendingin yang dianjurkan ialah yang mengandung ethylene glycol base lebih dari
50 % tetapi tidak lebih dari 70 %). Media pendingin tipe alcohol tidak
disarankan dan harus dicampur dengan air sulingan.
4) Memasang tutup
radiator.
5) Menghidupkan
mesin dan periksa kebocoran.
6)
Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.
II. Pelepasan, Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air
Pompa air perlu diperiksa apabila air dalam
sistem pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi pompa air adalah untuk
menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi didalam sistem. Gejala yang
ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan
cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diganti apabila seal perapat
telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan air. Dalam kenyataannya
seringkali seal pompa tidak tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi
kebocoran air akibat seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara
keseluruhan. Untuk melepas pompa dari sistem pendingin sebaiknya mengikuti
prosedur yang benar. Demikian pula pelepasan komonen-komponen
30
pompa. Pelepasan dan pemasangan komponen yang
tidak benar akan mengakibatkan kerja pompa tidak optimal. Selanjutnya dalam
kegiatan belajar ini akan dibahas berturut-turut prosedur pelepasan,
pemeriksaan dan pemasangan pompa air. Prosedur pelepasan pompa air dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Mengeluarkan media pendingin mesin
2) Melepas
tali kipas, kipas, kopling fluida (jika ada) dan puli pompa air dengan prosedur
sebagai berikut :
· Merentangkan
tali kipas dan mengendurkan mur pengikat tali kipas
· Mengendorkan
pivot dan baut penyetel, alternator, kemudian lepas tali kipas
· Melepas
mur pengikat kipas dengan kopling fluida dan puli
· Melepas
mur pengikat kipas dari kopling fluida
3) Melepas
pompa air
III. Pemeriksaan
komponen pompa air
Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan cara
memutar dudukan puli dan mengamati bahwa bearing pompa air tidak kasar atau
berisik. Apabila diperlukan, bearing pompa air harus diganti
31
Pemeriksaan kopling fluida dari kerusakan dan
kebocoran minyak silicon.
Gambar 2. Pemeriksaan kopling fluida
Prosedur pelepasan komponen pompa air :
Komponen pompa air terdiri atas: bodi pompa,
dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket dan plat (lihat gambar 3).
Nama komponen yang diberi tanda ◊ adalah komponen yang tidak dapat
digunakan lagi setelah dilakukan pelepasan komponen.
32
Gambar 3. Komponen pompa air
Adapun prosedur pelepasan komponen pompa air
adalah sebagai berikut :
1) Melepas
plat pompa dengan cara melepas baut pengikatnya (lihat gambar 4)
|
Cara melepas plat
|
2) Melepas
dudukan puli dengan menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas
dudukan puli
|
Gambar 5. Cara melepas dudukan
puli
|
33
3) Melepas bearing pompa dengan cara
sebagai berikut :
o Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai
mencapai suhu 75° – 85° C
o Menekan poros bearing dan melepas bearing dan
rotor dengan menggunakan SST dan press
o Melepas rakitan seal dengan menggunakan SST dan
pres
Prosedur perakitan komponen pompa air :
1) Memasang bearing pompa
dengan cara sebagai berikut :
o Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai
mencapai suhu 75° – 85° C
o Menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan
lepas bearing dan rotor. Permukaan bearing harus rata dengan bodi pompa.
2) Memasang seal pompa
dengan cara sebagai berikut :
o Oleskan seal pada seal baru dan bodi pompa
o Menggunakan SST dan pres, pasang seal
3) Memasang dudukan puli
menggunakan SST dan pres pada poros bearing pompa.
4) Memasang rotor
menggunakan press pada poros bearing pompa. Permukaan rotor harus rata dengan
permukaan poros bearing
5) Memasang plat pompa, periksa bahwa rotor tidak
menyentuh plat pompa.
6) Memeriksa bahwa pompa
air berputar lembut.
IV. Pelepasan, Pemeriksaan dan Pemasangan Thermostat
Thermostat adalah perangkat untuk mengatur suhu sistem sehingga suhu
sistem dipertahankan dekat suhu setpoint yang diinginkan. Nama ini berasal dari
kata
34
Yunani termos “panas” dan statos “berdiri”. Termostat bekerja dengan
peralihan/pergantian antara pemanasan atau pendinginan perangkat on atau off,
atau mengatur aliran cairan perpindahan panas yang diperlukan untuk
mempertahankan suhu yang tepat. Termostat adalah alat vital mesin injeksi, suhu
ideal mesin diatur secara akurat. Sistem pendinginan memiliki peranan alat amat
vital dalam menjaga kinerja mesin agar tetap dalam kondisi stabil. Kinerja
mesin paling efisien dan efektif terjadi pada suhu antara 82 - 93o C.
Fungsi Thermostat pada system pendingin mobil
Mesin mobil yang bekerja membutuhkan suatu komponen yang berfungsi untuk
mendinginkan. Pada mobil yang berfungsi untuk mendinginkan mesin yang sedang
bekerja adalah radiator mobil. Dan pada radiator tersebut terdapat suatu
komponen yang sangat penting keberadaannya yaitu thermostat.
Thermostat dipasang di dalam radiador mobil sebagai komponen yang
bertugas untuk mengontrol suhu kerja mesin. Fungsi thermostat sendiri adalah
untuk memepercepat tercapainya suhu kerja mesin, dan mempertahankan temperatur
mesin sehingga dicapai temperatur yang ideal ( berkisar antara 75 sampai 90
derajad Celcius ), selain itu juga mesin menjadi lebih irit BBM. Thermostat
juga berfungsi untuk menjaga kestabilan temperatur kerja mesin sesuai keinginan
pabrikan otomotif agar mesin dapat bekerja pada tingkat yang maksimal.
35
Pada saat mesin mulai dihidupkan, suhu masih rendah sehingga sirkulasi
air pendingin akan melalui saluran by pass di mesin, karena pada suhu ini katup
thermostat masih tertutup. Jika suhu mesin sudah mencapai minimal 75 derajat
celcius cairan yang terdapat di sisi bawah perlahan – lahan akan mulai
mendorong katup thermostat sehingga katup akan terbuka sehingga air radiator
bisa melewatinya. Dan sebaliknya apabila suhu mesin menurun, cairan akan
menyusut, dan katup thermostat akan terdorong oleh pegas sehingga akan tertutup
dan air radiator mobil tidak akan melewatinya. Dari gerakan membuka dan menutup
inilah akan dicapai suhu mesin yang ideal.
Prosedur pelepasan thermostat dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a. Mengeluarkan media pendingin mesin
b. Melepas saluran air keluar
(selang karet atas)
c. Melepas tutup rumah thermostat, kemudian
mengeluarkan thermostat dari rumahnya.
Melepas
tutup thermostat
36
Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai
berikut :
1) Mencelupkan thermostat ke
dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur
pembukaan katup.
Gambar 7. Memeriksa kerja thermostat
Temperatur pembukaan katup : 80° - 90° C. Jika
temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu
diganti.
2) Memeriksa tinggi
kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai dengan
spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95°
C : 8 mm atau lebih.
37
Gambar 8. Pemeriksaan tinggi kenaikan katup
38
BAB. III PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah 3 bulan penulis melaksanakan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Bengkel ‘’MANSYURIN’’ Parengan – Tuban,
penulis dapat menarik kesimpulan sekaligus pelajaran:
Penulis
merasakan secara langsung beratnya beban kerja sebuah bengkel mobil.
Penulis
mendapat pelajaran untuk disiplin setiap saat.
Penulis
mendapatkan pengalaman untuk bekerja secara tekun, teliti dan sabar.
Penulis
dapat mengetahui dan mengenal komponen-komponen pada kendaraan roda 4.
Penulis
dapat mengetahui permasalahan yang sering muncul pada kendaraan roda 4 dan cara
memperbaikinya.
39
B. SARAN
Bagi Siswa
Siswa
sebaiknya menyiapkan mental dan fisik sebelum prakerin.
Siswa harus
disiplin dengan aturan lembaga instansi/DU/DI.
Siswa
sebaiknya menyelesaikan urusan administrasi sekolah sebelum berangkat PRAKERIN.
Bagi Guru
Pembimbing
Guru pembimbing sebaiknya
memonitoring lebih rutin terhadap siswa
peserta PRAKERIN.
Sebaiknya ketika Guru pembimbing
memonitoring siswa, Guru pembimbing harus lebih interaktif dengan siswa.
Bagi
Bengkel(DU/DI)
Kerja sama
yang baik terjalin selama ini antara SMK Negri 3 Gorontalo da instansi kiranya
di pupuk terus dan tetap terpelihara serta di kembangkan untuk program
pendidikan selanjutnya.
Disiplin keja, waktu dan ketertiban sebaiknya di
perhatikan serta si tingkatkan lagi untuk para siswa prakerin.
Diharapkan pada tahun-tahun berikutnya tetap
menerima siswa prakerin.
40
LEMBAR KONSULTASI
No.
|
Hari/tanggal
|
Koreksi masalah
|
Paraf
pembimbing
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
Gorontalo, November 2012
Pembimbing sekolah
Romi Ambo, S.T
NIP.
i
izin copas ya mas//thx
BalasHapus