Pudin Rextor

Rabu, 26 Desember 2012

Contoh Laporan prakerin



Laporan : Karya Tulis Ilmiah
                                                                                         
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
BENGKEL CV.COMBOS
“System Pendingin Kendraan Bermotor Roda 4(mengatasi overheating Toyota Rush 2011)”

Disusun Oleh:

Syaifuddin Yunus
NIS: 14854


PEMERINTAH KOTA GORONTALO
DINAS PENDIDIKAN KOTA GORONTALO
SMK NEGERI 3 GORONTALO
2012/2013

LEMBAR  PENGESAHAN

Setelah dikonsultasikan dengan guru pembimbing di sekolah dan pembimbing di DU/DI, maka laporan ini memenuhi persyaratan untuk mengikuti uji laporan.
Disahkan         :           Di Gorontalo
Pada Tanggal  :           November 2012



Menyetujui,


Pembimbing Sekolah,                                                             Pembimbing Bengkel



                                                                                      


Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                           Ketua Program Studi
SMK Negeri 3 Gorontalo                                           Teknik Kendaraan Ringan




ii
                              KATA PENGANTAR 


Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN). 

Penyusunan laporan praktek kerja industri ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) tahun pelajaran 2013/2014 dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan praktek kerja industri di CV. COMBOS


Laporan ini dapat disusun dan siselesaikan dengan baik dan lancar berkat bantuan dari berbagai pihak, baik dari pembimbing materi maupun teknis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 
1. Drs. AMIR KUNUTI M.Pd. selaku kepala SMK Negeri
3 GORONTALO
2.
Billy gerald Madea selaku pembimbing dari industry 
3.
Kusnadi S.Pd. selaku Ketua Program Keahlian 

iii
4. Romi Ambo, S.T selaku pembimbing dari sekolah 
5. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini, sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan lancar. 
Semoga penulisan Laporan Praktek Kerja Industri ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. 















iv
Daftar Isi
Sampul (halaman judul)
Lembar Konsultasi………………………………………………………….…… i
Lembar Pengesahan……………………...……………………………………… ii
Kata Pengantar……………………………………………………………….….. iii
Daftar Isi……………………………………...…………………………….……. v
BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang…………………………………………………………… 1
B.     Rumusan Masalah…………………………………………………...…… 2
C.     Tujuan Penulisan Laporan……………………………………………….. 3
D.    Manfaat Penulisan Laporan……………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN
A.    Landasan Teori………………………………………………………..…. 5
1.      Fungsi System………………………………………………….…….. 5
2.      Nama Komponen Dan Fungsinya…………………………………… 7
3.      Cara Kerja..………………………………………………………..….. 9
B.     Trouble shooting…………………………………………………………. 10
C.     Gambar Benda Kerja…………………………………………………….. 26
D.    Langkah Pembongkaran……………………………………………......... 29
E.     Langkah Pemasangan………………………………………………......... 29
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………….…………………………. 39
B.     Saran………………………………………………………………………. 40
1.      Siswa………………………………………………………………........ 40
2.      Sekolah (guru)………………………………………………………….. 40
3.      Bengkel (DU/DI)....………………………………………….………… 40
v
BAB I PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang

Seiring dengan perubahan Zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pun semakin pesat dan mengglobal. Hal ini membawa perubahan terhadap segala aspek kehidupan manusia dan menuntut manusia mengembangkan pola pikir dan cara kerja yang lebih cepat, efektif dan efisien. Tidak dapat di pungkiri bahwa setiap organisasi atau badan usaha untuk dapat tetap bertahan di dunia persaingan pasar bebas harus aktif mengikuti perkembangan dan untuk mewujudkan peningkatan serta perkembangan suatu organisasi harus mengembangkan bahkan melakukan perubahan dalam system, di antaranya system otomotif dan untuk mewujudkannya harus di dukung teknologi dan informasi otomotif yang handal.
Bengkel  “CV. COMBOS”  merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa otomotif, yang bertujuan memudahkan para pengguna kendaraan roda empat dalam hal perbaikan, dengan adanya perkembangan dari tahun ketahun tersebut baik itu di lihat dari segi bertambahnya pengguna kendaraan roda empat yang ada maka banyak permasalahan yang di temui dalam penanganan kendaraan roda empat yang jenis lebih canggih.




1
B.            Rumusan Masalah
Dalam penulisan laporan ini penulis akan memaparkan masalah mengenai:
SYSTEM PENDINGIN MESIN
·         Bagaimana cara mengatasi mesin overheating dan air Radiator cepat habis ?




























2
C.           Tujuan Penulisan Laporan

Sebagai tugas akhir Prakerin, siswa diwajibkan membuat laporan akhir yang meliputi seluruh kegiatan selama prakerin. Laporan ini merupakan bentuk pertanggung jawaban siswa yang akan dipresentasikan pada saat ujian lisan. Berikut ini adalah beberapa tujuan pembuatan laporan prakerin

1.      Memantapkan siswa dalam pengembangan dan penerapan pelajaran dari sekolah di institusi tempat prakerin.

2.      Siswa mampu mencari alternatif lain dalam pemecahan masalah analisiskimia secara lebih rinci dan mendalam.

3.      Siswa dapat mengumpulkan dan mengolah informasi yang telah diperolehsehingga dapat ditampilkan dalam bentuk laporan dan presentasi.

4.      Siswa dapat membuat laporan kerja dan bertanggung jawab atas tugasyang telah diberikan.

5.      Menambah koleksi pustaka di perpustakaan sekolah maupun di institusitempat prakerin sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan, baik bagi penulis maupun bagi pembaca




3
D.           Manfaat Penulisan Laporan
1.     Bagi Siswa
·         Dapat menambah pengalaman kerja didalam dunia usaha.
·         Agar siswa mempunyai wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja nyata, khususnya tentang sistem pendingin pada kendaraan                                                        
           bermotor roda 4.
2.     Bagi Instansi/DUDI
·         Membantu memperingan beban kerja Instansi/DUDI.
·         Adanya sinkronisasi antara Instansi/DUDI dengan pihak sekolah.





             





4
BAB II PEMBAHASAN
A.     Landasan Teori

1.        Fungsi System


Pada system pendingin air memiliki konstruksi yang lebih rumit dibanding pendingin udara, akan tetapi memilik banyak kelebihan dibanding pendingin udara, diantaranya mesin menjadi relative aman karena disekeliling silinder dikelilingi oleh air pendingin, air juga bisa meredam bunyi yang belebihan dalam mesin.


System ini berfungsi untuk menjaga temperatur kerja mesin dan mencegah mesin over heating. Komponen-komponennya :
A.    Nama Komponen :
1. Radiator
2. Slang Karet (upper hose)
3. Slang Karet (lower hose)
4. Thermostat
5. Kipas (fan)
6. Pompa Air (water pump)
7. Kantong air (Water Jacket)



5
1.      Fungsi Komponen-komponen Sistem Pendinginan Mesin :

radiator
Radiator berfungsi mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi panas setelah melalui saluran water jacket.

radiator cap
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan (mengatur tekanan air)

reservoir
Reservoir berfungsi sebagai persediaan air dan untuk menyeimbangkan perbedaan volume air pendingin akibat panas

hose
Slang Karet (upper hose dan lower hose ) berfungsi memindahkan air pendingin dari/ke water jacket melalui radiator

thermostat
Thermostat berfungsi sebagai katup yang membuka dan menutup secara otomatis sesuai temperatur cairan pendingin.

fan
Kipas Pendingin (fan) berfungsi menambah pendinginan pada radiator untuk membantu mempercepat penyerapan radiasi panas ke udara luar.

water pump
Pompa Air (water pump) berfungsi mengirimkan cairan pendingin melalui sistem pendingin dengan tekanan.
6

water jacket
Kantong Air (Water Jacket) berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin untuk menyerap panas pembakaran secara langsung.




















8
2.      CARA KERJA SISTEM PENDINGINAN

Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu.








9
B.     Trooble Sooting (Analisis Kerusakan dan Perbaikan)
 Kerusakan yang  terjadi pada system pendinginan dan cara mengatasinya
Proses pendinginan pada mesin terganggu apabila terdapat gangguan pada komponen system pendinginan mesin itu sendiri. Hal ini dapat di
identifikasikan melalui pemeriksaan yang dilakukan. Apabila pada system
pendinginan sudah terdapat kelainan-kelainan, di ikuti
penurunan daya dari mesin.

1. Terjadi Over heating
Terjadinya over heating dapat dilihat pada temperatur air pendingin yang
selalu tinggi (jauh diatas temperatur kerjanya). Jika hal ini terjadi berarti over
heating. Dari neraca panas hal ini sebetulnya akan menurunkan kerugian panas
karena pendinginan. Tetapi dengan kenaikan temperatur mesin yang
diamati pada air pendingin ini selanjutnya akan menyebabkan beberapa
komponen mesin mangalami perubahan bentuk yang berlebihan akibat
pemuaiannya seperti piston pada silinder. Akibat lanjutan yang dapat dirasakan
adalah adanya kenaikan kerugian akibat gesekan.
Secara prinsip penyebab dari over heating adalah aliran dari air pendingin
dan udara pada radiator yang mengalami gangguan.


 Penyebab terganggunya sistem pendinginan:
          Termostat Tidak Bekerja/Macet
Penyebab termostat tidak bekerja:
Termostat berfungsi mengatur sirkulasi air agar kerja mesin maksimal
pada temperatur yang sesuai. Termostat yang macet pada saat tertutup dapat
menyebabkan mesin menjadi overheating dan termostat yang macet pada saat
terbuka dapat menyebabkan mesin menjadi overcooling. Penyebabnya karena
termostat sudah lama dan tidak mampu bekerja dengan baik jadi pegas-pegasnya sudah tidak mampu untuk membuka termostat itu.
Cara mengatasinya:
Kedua gejala tersebut dapat merusakkan bagian dari mesin dan tenaga
yang dihasilkan menjadi turun.
Setelah di uji termostat tidak dapat membuka dan tidak dapat bekerja pada
waktunya, sudah waktunya termostat tersebut harus diganti.
Pengujian termostat dilakukan untuk mengetahui kondisinya dengan
cara: Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai berikut :
1)   Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup.
                       Gambar 7.  Memeriksa kerja thermostat
Temperatur pembukaan katup : 80° - 90° C. Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.
2)    Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak   sesuai dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95° C : 8 mm atau lebih.
                         Gambar 8.  Pemeriksaan tinggi kenaikan katup
Dan setelah diperiksa thermostat tdk terbuka lagi pada suhu air 82 derajat Celsius, berarti penyebab terjadinya mesin overheating terjadi pada komponen system pendingin yaitu Termostat .
Termostat diganti yang baru.
Prosedur pelepasan thermostat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.    Mengeluarkan media pendingin mesin
b.    Melepas saluran air keluar (selang karet atas)
c.    Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat dari rumahnya. 
d.    Lalu ganti thermostat dengan yang baru.
                   
Gambar benda kerja
1. Suhu diatas rata-rata (overheating)

  


27









28
C.Langkah pembongkaran dan Pemasangan
 I.    Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin
Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas media pendingin. Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator. Adapun pemeriksaan kualitas dan kapasitas media pendingin dapat dilakukan sebagai berikut :
a.    Pemeriksaan kapasitas media pendingin
Kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin harus berada diantara garis LOW dan FULL dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis FULL.
   b.    Pemeriksaan dan penggantian kualitas media pendingin
Endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator harus sedikit. Apabila media pendingin terlalu kotor atau banyak mengandung karat (berwarna kuning) harus dilakukan penggantian dengan cara sebagai berikut :
1)      Melepas tutup radiator. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.

29
          2) Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara mengendorkan atau melepas baut penguras.
          3)  Menutup lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin berupa ethylene glycol base yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan ialah yang mengandung ethylene glycol base lebih dari 50 % tetapi tidak lebih dari 70 %). Media pendingin tipe alcohol tidak disarankan dan harus dicampur dengan air sulingan.
       4)  Memasang tutup radiator.
       5)   Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran.
          6)        Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.

II.    Pelepasan, Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air
Pompa air perlu diperiksa apabila air dalam sistem pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi pompa air adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan air. Dalam kenyataannya seringkali seal pompa tidak tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi kebocoran air akibat seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara keseluruhan. Untuk melepas pompa dari sistem pendingin sebaiknya mengikuti prosedur yang benar. Demikian pula pelepasan komonen-komponen
30
pompa. Pelepasan dan pemasangan komponen yang tidak benar akan mengakibatkan kerja pompa tidak optimal. Selanjutnya dalam kegiatan belajar ini akan dibahas berturut-turut prosedur pelepasan, pemeriksaan dan pemasangan pompa air. Prosedur pelepasan pompa air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
          1)  Mengeluarkan media pendingin mesin
           2)  Melepas tali kipas, kipas, kopling fluida (jika ada) dan puli pompa air dengan prosedur sebagai berikut :
       ·  Merentangkan tali kipas dan mengendurkan mur pengikat tali kipas
       ·  Mengendorkan pivot dan baut penyetel, alternator, kemudian lepas tali kipas
       ·  Melepas mur pengikat kipas dengan kopling fluida dan puli
       ·  Melepas mur pengikat kipas dari kopling fluida
          3)  Melepas pompa air
       III.    Pemeriksaan komponen pompa air
Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan cara memutar dudukan puli dan mengamati bahwa bearing pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan, bearing pompa air harus diganti
31
Pemeriksaan kopling fluida dari kerusakan dan kebocoran minyak silicon.

Gambar 2.  Pemeriksaan kopling fluida 




Prosedur pelepasan komponen pompa air :
Komponen pompa air terdiri atas: bodi pompa, dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket dan plat (lihat gambar 3). Nama komponen yang diberi tanda  ◊ adalah komponen yang tidak dapat digunakan lagi setelah dilakukan pelepasan komponen.




32
Gambar 3.  Komponen pompa air

Adapun prosedur pelepasan komponen pompa air adalah sebagai berikut : 
1)   Melepas plat pompa dengan cara melepas baut pengikatnya (lihat gambar 4)

Cara melepas plat

2)    Melepas dudukan puli dengan menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas dudukan puli
Gambar 5.  Cara melepas dudukan puli            

33
3)   Melepas bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
o   Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85°  C
o   Menekan poros bearing dan melepas bearing dan rotor dengan menggunakan SST dan press
o   Melepas rakitan seal dengan menggunakan SST dan pres
Prosedur perakitan komponen pompa air :
1)     Memasang bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
o   Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85°  C
o   Menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas bearing dan rotor. Permukaan bearing harus rata dengan bodi pompa.
2)     Memasang seal pompa dengan cara sebagai berikut :
o   Oleskan seal pada seal baru dan bodi pompa
o   Menggunakan SST dan pres, pasang seal
3)    Memasang dudukan puli menggunakan SST dan pres pada   poros bearing pompa.
4)    Memasang rotor menggunakan press pada poros bearing pompa. Permukaan rotor harus rata dengan permukaan poros bearing
5)    Memasang plat pompa, periksa bahwa rotor tidak menyentuh plat pompa.
6)     Memeriksa bahwa pompa air berputar lembut.
IV.    Pelepasan, Pemeriksaan dan Pemasangan Thermostat
Thermostat adalah perangkat untuk mengatur suhu sistem sehingga suhu sistem dipertahankan dekat suhu setpoint yang diinginkan. Nama ini berasal dari kata
34
Yunani termos “panas” dan statos “berdiri”. Termostat bekerja dengan peralihan/pergantian antara pemanasan atau pendinginan perangkat on atau off, atau mengatur aliran cairan perpindahan panas yang diperlukan  untuk mempertahankan suhu yang tepat. Termostat adalah alat vital mesin injeksi, suhu ideal mesin diatur secara akurat. Sistem pendinginan memiliki peranan alat amat vital dalam menjaga kinerja mesin agar tetap dalam kondisi stabil. Kinerja mesin paling efisien dan efektif terjadi pada suhu antara 82 - 93o C.

  Fungsi Thermostat pada system pendingin mobil
Mesin mobil yang bekerja membutuhkan suatu komponen yang berfungsi untuk mendinginkan. Pada mobil yang berfungsi untuk mendinginkan mesin yang sedang bekerja adalah radiator mobil. Dan pada radiator tersebut terdapat suatu komponen yang sangat penting keberadaannya yaitu thermostat.
Thermostat dipasang di dalam radiador mobil sebagai komponen yang bertugas untuk mengontrol suhu kerja mesin. Fungsi thermostat sendiri adalah untuk memepercepat tercapainya suhu kerja mesin, dan mempertahankan temperatur mesin sehingga dicapai temperatur yang ideal ( berkisar antara 75 sampai 90 derajad Celcius ), selain itu juga mesin menjadi lebih irit BBM. Thermostat juga berfungsi untuk menjaga kestabilan temperatur kerja mesin sesuai keinginan pabrikan otomotif agar mesin dapat bekerja pada tingkat yang maksimal.

35
Pada saat mesin mulai dihidupkan, suhu masih rendah sehingga sirkulasi air pendingin akan melalui saluran by pass di mesin, karena pada suhu ini katup thermostat masih tertutup. Jika suhu mesin sudah mencapai minimal 75 derajat celcius cairan yang terdapat di sisi bawah perlahan – lahan akan mulai mendorong katup thermostat sehingga katup akan terbuka sehingga air radiator bisa melewatinya. Dan sebaliknya apabila suhu mesin menurun, cairan akan menyusut, dan katup thermostat akan terdorong oleh pegas sehingga akan tertutup dan air radiator mobil tidak akan melewatinya. Dari gerakan membuka dan menutup inilah akan dicapai suhu mesin yang ideal.
Prosedur pelepasan thermostat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.    Mengeluarkan media pendingin mesin
b.    Melepas saluran air keluar (selang karet atas)
c.    Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat dari rumahnya. 
                               Melepas tutup thermostat 
36


Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai berikut :
1)   Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup.
                       Gambar 7.  Memeriksa kerja thermostat
Temperatur pembukaan katup : 80° - 90° C. Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.
2)    Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak   sesuai dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95° C : 8 mm atau lebih.




37
                         Gambar 8.  Pemeriksaan tinggi kenaikan katup













38

BAB. III PENUTUP

A.   Kesimpulan
Setelah 3 bulan penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Bengkel ‘’MANSYURIN’’ Parengan – Tuban, penulis dapat menarik kesimpulan sekaligus pelajaran:
        Penulis merasakan secara langsung beratnya beban kerja sebuah bengkel mobil.
        Penulis mendapat pelajaran untuk disiplin setiap saat.
        Penulis mendapatkan pengalaman untuk bekerja secara tekun, teliti dan sabar.
        Penulis dapat mengetahui dan mengenal komponen-komponen pada kendaraan roda 4.
        Penulis dapat mengetahui permasalahan yang sering muncul pada kendaraan roda 4 dan cara memperbaikinya.




39


B. SARAN
Bagi Siswa
        Siswa sebaiknya menyiapkan mental dan fisik sebelum prakerin.
        Siswa harus disiplin dengan aturan lembaga instansi/DU/DI.
        Siswa sebaiknya menyelesaikan urusan administrasi sekolah sebelum berangkat PRAKERIN.
Bagi Guru Pembimbing
       Guru pembimbing sebaiknya memonitoring lebih rutin   terhadap siswa peserta PRAKERIN.
       Sebaiknya ketika Guru pembimbing memonitoring siswa, Guru pembimbing harus lebih interaktif dengan siswa.
     Bagi Bengkel(DU/DI)
       Kerja sama yang baik terjalin selama ini antara SMK Negri 3 Gorontalo da instansi kiranya di pupuk terus dan tetap terpelihara serta di kembangkan untuk program pendidikan selanjutnya.
       Disiplin keja, waktu dan ketertiban sebaiknya di perhatikan serta si tingkatkan lagi untuk para siswa prakerin.
       Diharapkan pada tahun-tahun berikutnya tetap menerima siswa prakerin.

40

LEMBAR  KONSULTASI


No.
Hari/tanggal
Koreksi  masalah
Paraf pembimbing
1



2



3




Gorontalo,       November 2012
Pembimbing sekolah

Romi Ambo, S.T
NIP.

i

1 komentar: